SNR ( Signal to Noise Ratio)
SNR
A. Pengertian SNR
SNR merupakan
Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal strength) dengan kekuatan
Derau (noise level). Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur
(medium) koneksi. Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut.
Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu-lintas
komunikasi data & sinyal dalam kecepatan tinggi. Nilai SNR suatu
jalur dapat dikatakan pada umumnya tetap, berapapun kecepatan data yang melalui
jalur tersebut. Satuan ukuran SNR adalah decibel (dB) <– logarithmic.
B. Pengukuran SNR.
Untuk mengukur nilai SNR kita dapat menggunakan alat bantu berupa
software yang dapat di cari di internet.
Darimana perhitungan SNR didapat?
SNR
= Psignal / Pnoise
P=
Power atau Daya
Karena nilai SNR diukur pada nilai pada satu benda contoh pada suatu kabel
berarti nilai – nilai yang mempengaruhi Psignal maupun Pnoise adalah sama.
Yaitu:
P =
V2 / R
V = Tegangan
R = Hambatan
Untuk sinyal maka V dapat disetarakan dengan A (Amplitudo):
P =
A2 / R
Maka:
Psignal = (Asignal)2 / R kabel
Pnoise = (Anoise)2 / R kabel
Karena R kabel bernilai sama, Maka :
SNR
= (Asignal / Anoise)2
Atau dalam satuan deciBel (dB), yaitu satuan yang biasa untuk mengukur
sinyal, maka:
SNRdb = 10 log SNR
= 10 log (Asignal / Anoise)2
= 20 log (Asignal / Anoise)
Untuk mendapatkan nilai SNR yang
baik dapat dilakukan dengan mudah dengan syarat menyiapkan dana yang lebih
karena untuk dengan dana tersebut kita dapat menyewa jasa orang yang ahli
instalasi jaringan, jadi tidak perlu pusing – pusing.
Namun bila tidak memiliki dana untuk menyewa jasa ahli maka beli saja barang –
barang yang terbaik pasti mendapatkan nilai SNR yang terbaik. Akan tetapi bisa
saja barang – barang yang terbaik tersebut belum tentu hasilnya maksimal karena
instalasi jaringan pun perlu tips dan trik tertentu.
Namun apabila ingin alakadarnya atau seadanya saja, tidak perlu mahal – mahal
cukup buat saja instalasi jariangan yang penting tujuan utamanya tercapai
seperti pada jariangan telepon : cukup suara dapat diterima, ada suara kremesek
sedikit tidak masalah, atau pada jaringan LAN atau WAN : dapat bertukar data
satu dengan yang lainnya.
Efek yang bisa
ditimbulkan akibat NSR yang rendah yaitu
Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb.
dibawah ini merupakan
klasifikasi SNR :
Makin TINGGI
makin BAIK
——————————————————–
29,0 dB ~ ke atas =
Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi
stabil. 11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung
lancar. 07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan
kondisi pada jaringan. 00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal
gagal atau tidak lancar (ter-putus²).
———————————————————
dan dibawah ini
klasifikasi ine Attenuation (Redaman pada Jalur)
Makin RENDAH makin
BAIK
———————————————————-
00,0 dB ~ 19,99 dB =
Outstanding (bagus sekali) 20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus) 30,0 dB ~
39,99 dB = Very good (baik) 40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup) 50,0 dB ~ 59,99
dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah koneksi (tidak lancar,
dsb). 60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak gangguan
koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect
SUMBER:
Komentar
Posting Komentar